Cloud engineer adalah profesional IT yang bertanggung jawab atas tugas teknologi apa pun yang terkait dengan komputasi awan. Tugas seorang cloud engineer termasuk membuat desain, perencanaan, manajemen, pemeliharaan, dan dukungan. Profesi ini juga mencakup beberapa peran yang berbeda, termasuk:
- Cloud network engineer.
- Cloud system engineer.
- Cloud security engineer.
- Cloud software engineer.
- Cloud architecture.
Setiap posisi fokus pada jenis komputasi awan tertentu, bukan teknologi secara keseluruhan. Perusahaan yang mempekerjakan cloud engineer sering kali ingin menerapkan layanan berbasis cloud, meningkatkan penggunaan sumber daya berbasis cloud, atau memperluas pemahaman mereka tentang teknologi berbasis cloud.
Tugas dan Tanggung Jawab Cloud Engineer
Profesi sebagai seorang cloud engineer mencakup beberapa peran teknik yang berfokus pada komputasi awan. Oleh karena tugas rekayasa cloud memerlukan banyak bidang keahlian, setiap peran memiliki spesialisasi berikut:
- Cloud architecture bertugas mengelola infrastruktur cloud. Posisi ini mengawasi arsitektur, konfigurasi, dan penerapan aplikasi di cloud.
- Cloud software developer bertugas membangun dan memelihara fitur dan fungsi perangkat lunak, database, dan aplikasi untuk teknologi cloud.
- Cloud security engineer membangun dan memelihara fitur untuk memberikan keamanan bagi platform dan aplikasi berbasis cloud.
- Cloud administration mengelola perangkat lunak dan perangkat keras yang berhubungan dengan penggunaan layanan berbasis cloud.
- Cloud network engineer mengelola dan mendukung infrastruktur jaringan dan koneksi antara klien dan penyedia layanan.
- Cloud automation engineer mirip dengan cloud developer. Akan tetapi, posisi ini menekankan pada otomatisasi, orkestrasi, dan integrasi.
Keahlian yang Dibutuhkan
Seorang cloud engineer di semua peran harus memiliki keahlian dalam bidang-bidang berikut:
- Linux. Cloud engineer harus memiliki pemahaman yang kuat tentang sistem operasi Linux, yang sering digunakan perusahaan untuk pengembangan cloud. Ini termasuk memahami arsitektur, pemeliharaan, dan administrasi server Linux.
- Keahlian basis data. Cloud engineer harus memiliki keterampilan manajemen berbasis data cloud dan pengetahuan tentang MySQL dan Hadoop.
- Pemrograman. Cloud engineer juga harus memiliki keterampilan pemrograman umum yang kuat, bersama dengan pengetahuan tentang bahasa pemrograman seperti SQL, Java, Python, Ruby, Golang, PHP, dan .NET.
- Jaringan. Keahlian ini termasuk memahami jaringan virtual dan fungsi manajemen jaringan umum.
- DevOps, kerangka kerja populer untuk rekayasa cloud, sehingga memiliki pemahaman langsung tentang praktik DevOps dapat bermanfaat bagi perusahaan. Amazon Web Services (AWS) DevOps khususnya adalah keterampilan yang dicari oleh penyedia cloud.
- Kontainerisasi. Cloud engineer harus memiliki kecakapan terkait alat containerization dan memahami Docker serta Kubernetes.
- Virtualisasi, untuk menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak aplikasi pada mesin virtual.
- Memahami penyedia cloud. Oleh karena fitur cloud teknis dan praktik rekayasa dapat bervariasi di antara penyedia layanan yang berbeda, memahami apa yang ditawarkan pada setiap penyedia dapat meningkatkan pengetahuan cloud engineer.
- Keamanan dan pemulihan. Pengetahuan tentang keamanan siber dalam konteks cloud bisa menjadi nilai lebih.
- Layanan web dan antarmuka pemrograman aplikasi (API). Ini termasuk pengetahuan tentang standar terbuka, seperti XML (Extensible Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol), WSDL (Web Services Description Language) dan UDDI (Universal Description, Discovery and Integration), dan pemahaman tentang rekayasa API.
Jenis Sertifikasi yang Dapat Diambil
Beberapa perusahaan lebih mengutamakan seorang cloud engineer yang memiliki sertifikasi tambahan bersama dengan pendidikan dan pengalaman untuk menunjukkan pengetahuan teknis di satu bidang atau lebih. Adapun jenis sertifikasi yang populer untuk posisi cloud engineer meliputi:
- Sertifikasi khusus vendor untuk penyedia utama, seperti AWS Cloud Practitioner dan Microsoft Certified: Azure Fundamentals.
- Certified Google Cloud Digital Leader.
- Certified Simplilearn Cloud Architect Masters Program.
- Certified Architect on AWS by Global Knowledge.
- Certified Google Associate Cloud Engineer.
- Certified Microsoft Certified: Azure Developer Associate.
- AWS Certified Security.
Demikian informasi tentang cloud engineer, yang mengulas seputar tugas dan tanggung jawabnya, keahlian yang harus dimiliki, serta jenis sertifikasi yang dapat diambil. Agar pemanfaatan IT perusahaan lebih maksimal, percayakan pada PT NPS Pemuda Berdikarisma. Sebagai perusahaan Penyedia Layanan IT Outsourcing Indonesia, PT NPS membantu memberikan solusi terbaik terkait informasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Informasi lebih lengkap bisa Anda akses di sini. Semoga bermanfaat.
Referensi: